TABANAN – Akibat wabah Covid-19, siswa harus belajar dari rumah,. Begitupun dengan pegawai banyak yang dirumahkan dan bahkan ada yang sudah di PHK. Hal ini ternyata berimbas pada kenaikan penggunaan air bersih di Tabanan. Dari data disampaikan Humas PDAM Tabanan Budi Gunawan menyebutkan, ada kenaikan rata-rata 1 meter kubik untuk golongan SR 1.
Budi Gunawan menjelaskan, kenaiakan penggunaan ini wajar karena sekarang semuanya lebih banyak di rumah. Seperti siswa belajar di rumah. Banyak juga karyawan yang dirumahkan dan ada yang di PHK. Otomatis mereka kini lebih banyak menggunakan air bersih dari PDAM di rumah. Kenaikan ini berdasarkan perbandingan pemakaian rata-rata bulan Maret dan April. Rata- rata pemakaian bulan maret sebanyak 19, 34 meter kubik untuk sambungan rumah jenis 1 atau SR 1. Sementara di bulan April pemakaian rata-rata naik menjadi 20,4 meter kubik. “Ada kenaikan penggunan air rata-rata sebanyak satu meter kubik,” ungkapnya ketika dikonfirmasi Jumat (22/5/2020).
Beberapa hal yang juga dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen seperti upaya agar air tetap mengalir. Pihaknya telah menerjukan tim untuk melakukan penelusuran kemungkinan ada kebocoran. Begitu ditemukan ada kebocoran langsung dilakukan perbaikan. “Kami juga meminta agar masyarakat melaporkan ketika menemukan ada kebocoran agar segera dapat kami perbaiki,” tandasnya.
Selain itu , kini pihaknya juga menerapkan system zonasi untuk aliran air sehingga kini keluhan air mati terutama di wilayah kota kini sudah jarang terjadi. Zone mata air sangsang dialirkan untuk konsumen mulai dari Buahan keselatan sampai rumah sakit Tabanan. Zone dari mata air Yeh gembrong mengaliri dari Desa sesandan, sampai kota termasuk dauh pala sampai ke bongan pala. Sementara zone tiga air bersumber dari Riang mengaliri wilayah barat. “Dengan system zonasi ini, keluhan air mati relative tidak ada terutama di wilayah kota,” pungkasnya. (jon)