BULELENG – Meskipun masih ada penambahan jumlah pasien terkonfirmasi atau positif Covid-19, namun pola penanganan wabah pandemi virus corona di Buleleng makin baik dan terarah. Disiplin Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam menjalani karantina, membuat tidak ada lagi pasien ‘imported case’ virus yang muncul kali pertama di Wuhan – China tersebut.
“Sampai dengan saat ini, tidak ada lagi pasien Covid-19 yang berasal dari kalangan PMI. Ini berkat kedisiplinan PMI menjalani protokol kesehatan dari mulai tiba di bandara hingga sampai dirumah masing-masing,” ungkap Sekretaris GTP2 Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Kamis (21/5/2020) siang, saat menggeber perkembangan penanganan terkini Pandemi Covid-19 di Kabupaten Buleleng.
Kondisi ini, kata Suyasa, membuat GTP2 Covid-19 Kabupaten Buleleng lebih berkonsentrasi kalau tidak mau dikatakan ‘plototi’ penanganan pasien Covid-19 akibat penyebaran transmisi lokal. “Hampir semua pasien saat ini adalah transmisi lokal. Kami bersama Tim Medis Covid-19 masih mencari pola pencegahan penyebaran dan penanganan pasien transmisi lokal Covid-19,” tandasnya.
Selain segera melakukan tracing dan test swab terhadap orang-orang yang berkaitan erat dengan Orang Tanpa Gejala (OTG) namun reaktif Covid-19, upaya karantina desa juga sudah dilakukan. “Memang kuncinya adalah kedisiplinan dari pemerintah dalam melaksanakan dan warga masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya.
Terkait data terkini penanganan Covid-19, Suyasa memaparkan sampai dengan Kamis (21/5/2020), Tim Medis GTP2 Kabupaten Buleleng menangani 60 orang PDP. Dengan rincian, sebanyak 6 orang dinyatakan negatif dan 51 orang PDP terkonfirmasi positif. Dari 51 orang PDP terkonfirmasi tersebut, 33 orang dinyatakan sembuh, sebanyak 13 orang masih dirawat RSP Giri Emas dan 5 orang dirujuk ke RSUP Sanglah. “Selain itu ada 6 orang pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng,” imbuhnya.
Jumlah ODP akumulatif sebanyak 99 orang, dan seluruhnya sebanyak 99 orang sudah selesai masa pantau. “Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kabupaten Buleleng secara akumulatif berjumlah 1.095 orang,” imbuhnya.
Dengan rincian, sebanyak 759 orang sudah selesai masa pantau, OTG karantina mandiri sebanyak 335 orang dan 1 OTG dikarantina di RSP Giri Emas. “Untuk pemantauan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit atau wilayah transmisi lokal (tanpa gejala) secara kumulatif berjumlah 3.168 orang, dimana 2.976 diantaranya masa pantaunya sudah berakhir,” jelasnya.
Yang masih dalam pantauan 192 orang, dengan rincian pekerja kapal pesiar 107 orang, TKI lainnya 49 orang, pulang dari luar negeri sebanyak 2 orang dan orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia 34 orang.(kar)